Pembuatan & Pelaksanaan Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja di Perusahaan

Isu yang terjadi dalam dunia kerja sangat beragam dari mulai jenis isu yang harus dihadapi, beragam hal yang perlu dikerjakan, beragam pula aturan-aturan yang mengikatnya. Apa pun bentuknya, dunia kerja sudah semestinya memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pekerjanya. Meski begitu, risiko di lapangan terkadang bisa terjadi di luar prediksi. Maka tidak heran kalau kemudian banyak perusahaan yang membekali karyawanannya dengan budaya keamanan dan keselamatan kerja (K3).

Data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa angka kecelakaan kerja setiap tahun di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2016 saja, jumlah laporannya masih di atas 100.000 kasus. Kerugian yang diderita tentu saja bukan hanya materiil, tetapi juga moril. Korbannya ada yang luka ringan, cacat, hingga meninggal.

Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) K3 

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan set instruksi yang dibuat untuk membantu karyawan melakukan suati tindakan atau proses kerja. Tujuan pembuatan SOP ini untuk efisiensi, keseragaman kualitas otput dan kinerja, sekaligus menghindari miskomunikasi dan kegagalan. Pembentukan SOP tentang K3 sangat dibutuhkan oleh perusahaan agar ada standar dalam proses kerja demi terjaminnya keselamatan dan mengurangi resiko kecelakaan.

Pembuatan SOP K3 dapat mengikuti acuan pada Standar Sistem Manajemen seperti OHSAS, dan SMK3. SMK3 adalah sistem manajemen K3 yang digunakan di Indonesia, sementara di dunia internsional standar yang digunakan adalah OHSAS 18001.

Dalam standar sistem manajemen SMK3 atau OHSAS sudah tertulis bagaimana prosedur K3 yang perlu diterapkan. Namun penting untuk tetap memperhatikan aktivitas setiap divisi yang ada di perusahaan, karena belum tentu sesuai dengan standar sistem manajemen yang ada.

Langkah penerapan budaya K3

SOP yang sudah disusun perlu di sosialisasikan dan dibudayakan dalam setiap proses kerja. Budaya K3 bisa diformulasikan dalam empat langkah, yaitu:

1. Pertama: reaktif atau insting natural. Di tahap ini, K3 baru tercipta setelah terjadi insiden kecelakaan, otomatis target zero accident bakal mustahil tercapai.
2. Kedua: dependen. Dalam pelaksanaannya, tahap K3 ini membutuhkan pengawasan khusus; target zero accident sulit diwujudkan.
3. Ketiga: independen. Terdapat kesadaran diri atas pentingnya K3, dampaknya para pekerja akan berhati-hati karena begitu memperhatikan keselamatan diri sendiri. Di sini, tercapainya zero accident ada kesempatan untuk berhasil.
4. Keempat: interdependen. Di sini pentingnya K3 tidak hanya disadari buat diri sendiri, melainkan para pekerja sudah saling mengingatkan apabila ada yang lalai dan sebagainya. Terwujudnya zero accident di tahap ini sangat terbuka lebar.

Cara Penerapan Budaya K3 dalam Perusahaan

Manajemen harus aktif memonitoring dan mengevaluasi penerapan SOP K3 yang sudah disusun, sebab penerapan K3 sendiri membawa kontibusi praktis terhadap efektifitas proses bisnis perusahaan. Beberapa tips yang bisa diterapkan dalam penerapan budaya K3 di perusahaan:

1. Pembuatan kebijakan tertulis;

Kebijakan tertulis ini berupa penerapan kebijakan K3 berupa penyusunan petunjuk pelaksanaan program untuk mencegah kecelakaan kerja di lapangan, baik berupa pelatihan, cek kesehatan, maupun pelaporan; serta adanya pengukuran kinerja terhadap pelaksanaan program-program K3 dari manajemen

2. Komunikasikan kepada karyawan

Visi misi yang mencakup K3 harus dikomunikasikan ke semua karyawan, bahkan ke mitra kerja. Aturan serta SOP harus disosialisasikan dan dipastikan semua karyawan paham benar apa yang menjadi tanggung jawab, kewajiban, serta haknya dalam keselamatan kerja.

3. Pelaporan Inseden dan kecelakaan

Tekankan kepada karyawan bahwa pelaporan insiden kerja atau keceleakaan sangat penting dilakukan, bahkan yang belum terjadi atau hampir celaka (near miss). Hal ini sebagai bahan untuk antisipasi adanya insiden kedepannya.

4. Sediakan wadah komunikasi untuk pelaporan insiden kecelakaan

Jika perusahaan anda adalah perusahaan besar dengan ratusan karyawan, tentu dibutuhkan sebuah wadah untuk menampung keluhan dan pelaporan insiden K3 yang terjadi di perusahaan.

Paket Dokumen SOP SMK3 atau Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini berisi contoh-contoh dokumen yang meliputi:

SOP 01 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
SOP 02 Identifikasi peraturan
SOP 03 Manajemen Perubahan
SOP 04 Komunikasi konsultasi dan partisipasi
SOP 05 Pengendalian Dokumen
SOP 06 Penanganan Kecelakaan Kerja
SOP 07 Audit Internal
SOP 08 Tindakan Koreksi dan Perbaikan
SOP 09 Induksi Tamu
SOP 10 Kontraktor Safety
SOP 11 Ijin Kerja Aman
SOP 12 Penanganan Bahan Kimia
SOP 13 Pengendalian APD
SOP 14 Perawatan dan Perbaikan Aset
SOP 15 Pelatihan K3
SOP 16 Penanganan Limbah
SOP 17 Electrical Safety
SOP 18 Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
SOP 19 Pemantauan Pengukuran
SOP 20 Inspeksi K3
SOP 21 Manajemen Penyakit Akibat Kerja
SOP 22 Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan
SOP 23 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
SOP 24 HIV AIDS
SOP 25 Tinjauan manajemen
SOP 26 Limbah Cair (Waste Water)
SOP 27 Contractor Safety
SOP 28 Emisi Udara (Air Emissions)
SOP 29 Evaluasi Perundangan & Persyaratan Lainnya
SOP 30 HRD P2K3L
SOP 31 Keselamatan Laser (Laser Safety)
SOP 32 HSE Manajemen System
SOP 33 IDENTIFIKASI DAN EVALUASI DAN DAMPAK RESIKO
SOP 34 Keselamatan Kerja Kelistrikan (Electrical Safety)
SOP 35 Keselamatan Pemeliharaan (Maintenance Safety)
SOP 36 Kontrol Energi Berbahaya _LOTO (Control of Hazardous Energy)
SOP 37 Limbah B3 (Hazardous Waste)
SOP 38 Kerja Umum (General Work Environment)
SOP 39 Management Lalulintas & Kendaraan (Traffic Vehicle Management)
SOP 40 Paparan Bahaya PCB (Polychlorinated Biphenyls)
SOP 41 Pengembalian Scraps ke Vendor (Scrap Retorn to Vendor)
SOP 42 Pemantauan Pengukuran _Monitoring & Measurement
SOP 43 Pengelolaan Sampah Domestik (Domestik Waste)
SOP 44 Promosi Kesehatan (Health Promotion)
SOP 45 Respiratory
SOP 46 Limbah padat (Solid Waste)
SOP 47 Bahan Berbahaya (Hazardous Material)
SOP 48 Tangki Penyimpanan (Storage Tanks)
SOP 49 Audit Internal (Internal Audit)
SOP 50 Pengendalian Catatan (Record Control)
SOP 51 Latihan Observasi Optimalisasi Keselamatan_LOOK_BBS (Behavior Base Safety)
SOP 52 Pengukuran Ventilasi (Measurement of Ventilation)
SOP 53 Radiasi (Radiation)
SOP 54 Asbestos
SOP 55 Pengukuran Iluminasi (Measurement of Illumination)
SOP 56 Pengukuran Kadar Debu Total Debu Respirable (Measurement of Dust)
SOP 57 Pengukuran Getaran di Link Krj (Vibration Measurements The Work)
SOP 58 Pengukuran Sinar Ultra Violet (Measurement of Ultraviolet)
SOP 59 Pengukuran Tekanan Panas (Heat Stress)
SOP 60 Pengukuran Kebisingan Link. Krj & Dosis Personel
SOP 61 Penanganan Hysteria Massal
SOP 62 Tanggap Darurat Flu Babi Influenza A – H1N1 (Emergency Response of Swine Flu)
SOP 63 Tanggap Darurat Angin Ribut
SOP 64 Tanggap Darurat Flu Burung (Emergency Response of Bird Flu)
SOP 65 Tanggap Darurat Banjir
SOP 66 Tanggap Darurat Gempa Bumi
SOP 67 Tumpahan Bahan Kimia (Spills Of Chemical)
SOP 68 Pengendalian Keadaan Darurat Kebakaran
SOP 69 Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (Emenrgency Preparedness & Response)
SOP 70 Ijin Kerja dgn Api (Hot Work Permit)
SOP 71 Manajemen Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Management)
SOP 72 Silinder Gas Bertekanan (Cylinder Gas Pressure)
SOP 73 Infection Control
SOP 74 Ergonomic Program
SOP 75 Aklimatisasi
SOP 76 Kerja di Ruang Terbatas (Confined Space)
SOP 77 Sistem Mnjmn Kesehatan Krj (Occupational Health Mgnt Sytem)
SOP 78 TB Program
SOP 79 Wanita Hamil & Menyusui
SOP 80 Alat Pelindung Diri – PPE (Personal Protective Equipment)
SOP 81 Pengaman Mesin (Machine Guarding)
SOP 82 Perlindungan Kerja di Ketinggian (Fall Protection)
SOP 83 Pengukuran Ventilasi (Measurement of Ventilation)
SOP 84 Chemical MANAGEMENT Program
SOP 85 Paparan Kebisingan di Lokasi Kerja (Occupational Noise Expossure)
SOP 86 MANAGEMENT Tekanan Panas (Heat Stress Management)
SOP 87 Penyakit Akibat Kerja (Occupational Illness)
SOP 88 Latihan Observasi Optimalisasi Keselamatan_LOOK_BBS (Behavior Base Safety)
89 FORM Check list Audit SMK3 Final
90 FORM Checklist Interpretasi Kriteria SMK3
91 FORM Daftar Doc. External (List PP, dll)
92 FORM Daftar Prosedur (Document Internal)
93 INTERPRETASI KRITERIA AUDIT SMK3
94 Kebijakan K3 SMK3
95 Laporan Audit SMK3 INTERNAL
96 Laporan Audit SMK3
97 LAPORAN AUDIT SMK3 PPT
98 List Procedure and Form Corporate
99 PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL SMK3
100 PELAKSANAAN AUDIT SMK3
101 Peraturan Pelaksanaan UU No 1 th 1970
102 Perhitungan Nilai Audit
103 permen_26_tahun_2014-tentang-penyelenggaraan-penilaian-smk3-pp-50-2012
104 PP NO. 50 TAHUN 2012
105 Simulasi Laporan Audit lamp III PP50
106 TEHNIK PELAKSANAAN AUDIT SMK3
107 FORM Catatan Pembuangan Limbah
108 FORM Check List Pemeriksaan Hidrokarbon
109 FORM Checklis Penerimaan Solar
110 FORM Checklist Detektor dan Alarm
111 FORM Checklist Inspeksi Hydrant
112 FORM Checklist Inspeksi Oil Trap
113 FORM DAFTAR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO
114 FORM Daftar Identifikasi Limbah
115 FORM Daftar Karyawan yang Berwenang Melakukan LOTO
116 FORM Daftar Pengendalian Operasional
117 FORM DAFTAR RESIKO TINGGI
118 FORM Daftar Telephone Penting
119 FORM Evaluasi Pengendalian Resiko Tinggi
120 FORM Fire Extinguisher Service
121 FORM Identifikasi Alat Angkat dan Angkut
122 FORM Ijin Kerja Aman
123 Program PEMERIKSAAN HARIAN Loader
124 FORM Jadwal Drill dan Simulasi
125 FORM JAdwal Pemerikasaan dan Pengujian Alat Angkat
126 FORM JSA Kosong
127 FORM Checklist Pemeriksaan Alat dan Kelayakan Tools
128 FORM EXCEL JSA
129 KUALIFIKASI KONTRAKTOR dan PENILAIAN KONTRAKTOR
130 FORM Pengambilan & Pengeluaran APD
132 HAZARD DAN ENGENDALIAN
131 FORM Inspeksi Kontraktor
133 Daftar Hasil Pemeriksaan APAR Hydrant
134 Form Checklist Pengecekan APAR

Lengkap kan?
Membutuhkan dokumen ini? Silakan “Beli Sekarang“